Ini adalah tulisan bersambung, silakan baca tulisan sebelumnya disini
People Power sebenarnya sudah dimulai sejak lama, tapi baru diperkenalkan oleh rakyat Filipina dalam revolusi menggulingkan rezim Ferdinand Marcos. Tidak semua konsep People Power itu bagus...
Karena People Power , Lady Gaga ga jadi manggung.
Keliatannya cuma FPI doang ya yang nolak? Tau ga dimana letak People Powernya?
Di cara pengelolaan keuangan FPI. Kok bisa? Hehehe… Hubungannya seperti ini;
FPI menggunakan keuangannya untuk membantu rakyat miskin. Mereka dibantu dan
akhirnya, pasti mereka membantu balik.
Gue ga ngomong ini tanpa data, silakan googling. Beginilah cara mereka
mendapatkan banyak anggota. Ini cara yang baik kalo dilakukan dengan benar.
Ulala... (y) |
Gue sih ga masalah dengan -yang katanya- Lady Gaga pemuja
setan. Memang kenapa kalo memuja setan? Hak orang dong untuk memuja apapun itu.
Di Jakarta juga banyak yang muja duit, pangkat dan seksual. Bahasa gue ajib
banget ya J.
Tapi itu ga lantas bisa menjadi alasan untuk membatalkan konsernya.
Klo lu takut sama kepercayaan orang lain, yang dilakukan bukan
membunuh orang itu, tapi pertebal keimanan lo. Sembayang kek, puasa kek, baca
kitab kek. Karena masing-masing punya kepercayaannya sendiri. Kalo gue benci
dangdut bukan berarti musik dangdut itu jelek, ini masalah selera. Klo lu ga
suka sama kepercayaan lain, ya ga usah liat kepercayaan itu, liat aja sisi
lainnya, as fucking simple as that!
Anyway, FPI ikut ngantri ngebalikin 150 tiket yang udah dibeli ga ya? Malu, malu dah lu... buekekekek.
Kalo sudah begini, apa People Power masih memiliki makna revolusi?
FYI: Lady Gaga dilarang konser hampir di seluruh negara di
Asia.
No comments: