Helloo guys..! gimana kabar kalian selama ini? Gw sih baik-baik aja, lagi hectic. Penulis yang satunya alias reborn juga baik-baik aja (katanya), tapi lagi kreatifitas dia lagi tumpul. Ada yang mau minjemin dia rautan, buat mempertajam kreatifitasnya?? huhehehehe. Oh iya, gw mau nyinyir nih, tapi gak mau nyindir. Klo ada yg tersindir, kan gw udah bilang GAK MAU NYINDIR, CUMA MAU NYINYIR..:p
Video di atas adalah suatu adegan dimana anggota dewan (yang katanya) terhormat sedang kunjungan ke Ausralia dan ditanya alamat email resmi oleh PPIA atau Persatuan Pelajar Indonesia-Australia. Dari awal, PPIA sudah tidak menyetujui kunjungan Komisi 8 ke Australia. Karena kunjungan mereka ke Australia untuk membahas RUU Fakir Miskin, tetapi tidak mengunjungi daerah Northen Teritory (NT). Padahal daerah tersebut merupakan konsentrasi penduduk miskin terbanyak di Australia. Nah kan, dari awal sudah gak bener kan kunjungannya. Mau merancang RUU Fakir Miskin tapi tidak mengunjungi daerah termiskin. Yang gw heran, kenapa harus kunjungan luar negerinya ke Eropa atau Australia. Gak usah jauh-jauh, kita masih kalah sama Singapura dan Malaysia, kenapa gak belajar dari mereka saja..??
Waktu PPIA menanyakan alamat email resmi Komisi 8 DPR RI, tak ada satupun yang bisa menjawab. Mereka berkelit nanti staff kami akan memberikan dibelakang. Salah satu penanya kayaknya ngotot pengen dijawab saat itu juga, sampe akhirnya ada yang menjawab "komisidelapanatyahoodotcom" whaaatt...???!!! menggunakan jasa layanan email gratis?? DPR RI itu Parlemen Tertinggi di Indonesia. Kalau menggunakan jasa layanan email gratis, bukankah akan mudah disambangi virus lewat spam dan akan merusak sistem di DPR. Dengan penyebutan alamat email seperti di atas banyak penjabarannya.
1. komisi-delapan@yahoo.com
2. komisi8@yahoo.com
3. komisidelapan@yahoo.com
4. komisiVII@yahoo.com
5. komisi-d3L4p4N@yahoo.com --> versi 4L4Y f0R3v3R
YANG MAU NYOBA KIRIM EMAIL KE ALAMAT DI ATAS DIPERSILAHKA LHO..!! hehehe
Mungkin kata gw, kunjungan anggota dewan ini sangat bermakna dan menjadi pembelajaran. Sebelum berangkat, anggota harus dibekali dengan pengetahuan "ALAMAT EMAIL RESMI" kalau ada yang bertanya bisa dijawab. Dan mungkin sekembalinya dari Australia, Komisi 8 langsung bikin email atau mencari tahu apa itu email?? hehehehe
Masih panas berita komisi 8, komisi 10 juga gak mau kalah eksis. Komisi 10 mengaku mengunjungi Estadio Bernabeu di Madrid. Siapa yang gak tahu Stadion kebanggan Madridista dan markas besar El Real ini, sampai anggota dewan kita pun kepincut lho..*mesem aah..* Jangan sedih kakaaa... mereka gak cuma mengunjungi stadion Real Madrid. Kurang afdhol lo udah sampe Spanyol gak berkunjung ke Barcelona. Masuklah mereka ke Stadion Nou Camp, markas besar club catalan Barcelona. Rombongan ini melakukan kunjungan kerja untuk belajar dan melihat fasilitas olahraga, perpustakaan, pendidikan, dan wisata.
Hwaaaa...!! kenapa harus ke Eropa??? kenapa gak mengunjungi daerah yang memang fasilitasnya jauh dari fasilitas yang ada di Kota Jakarta. Kan sama aja belajar tho, belajar gimana biar pembangunan merata di setiap daerah. Perbandingan fasilitas negara ini dengan fasilitas di negeri eropah sono masih antara bumi dan langit. Masa reses anggota dewan, lebih banyak digunakan untuk kunjungan ke luar negeri dengan judul kunjungan resmi. Tapi sampai di tempat, jadi "shopping dan jalan-jalan resmi".
Yang dipake kunjungan luar negeri kan dari duit anggaran negara, duit anggaran negara dari pajak dibayarkan rakyat, pajak yg dibayarkan itu duit gw.., duit aing eta mah duit aiiiiiiing...!!!
Udahan ah nyinyir-nya. Gw gak mau makin keriting jari gw dan keyboard hancur karena makin lama ngetik makin esmosi jiwa.. huhahahaha
aih, pantesan trotoar di Jakarta pada belobang tuh tadi diliput, jembatannya juga nggak dikasih lampu, duitnya dipake buat jjs sih...
ReplyDeleteselamat berbahagia deh para wakil rakyat, apa ini pengalihan isu lagi?
Sangat memprihatinkan kalau email resmi komisi2 di DPR menggunakan domain yahoo.. :(
ReplyDeleteApakah tidak ada account email yang mencerminkan bahwa mereka anggota dari lembaga pemerintah resmi, semacam email kantor kita ya?
Bagi anggota DPR, email mungkin bukan sesuatu yang penting untuk dijadikan alat komunikasi dengan konstituennya :)
Kalau sdh melek email... gak usah kunker lagi , cukup online dan eksis ajah yaaa..^__^
nambahin ah,
ReplyDeletekatanya "anggota DPR merasa terhina terus dipermainkan dan dihina seperti ini".
komen gue: makanya jangan dagelan mulu! ghehehehe.
Emang benar-benar LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET.... hadeeehhhh....
ReplyDeleteDPR pake yahoo?
ReplyDeletealamak memalukan
sungguh memalukan
prusahaan q aj g peka yahoo. ad email khusus masak kalah ma swasta
Betullll..
ReplyDeletengapain ya jauh2 ke ostrali cuma pelajari maslah kemiskinan.
apa Indonesia kurang miskin?
Atdah kenapa msthi jauh jauh..
ReplyDeletemending Blogwalking aja ya
yg gratsi kan bisa ngirit anggaran...
ReplyDelete:P